Kebutuhan zat besi saat hamil sebisa mungkin perlu dipenuhi. Pasalnya, kekurangan zat besi pada ibu hamil berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, baik untuk si ibu maupun janin yang dikandungnya.

Maka tidak berlebihan jika zat besi memegang peran penting di masa kehamilan. Tercukupinya asupan zat besi dengan baik akan meminimalisir risiko ibu hamil mengalami anemia hingga pendarahan pasca persalinan. Selain itu juga akan menunjang kesehatan janin di dalam kandungan.

Ketika Anda hamil, maka asupan dari makanan yang Anda konsumsi juga akan diserap oleh janin. Maka dalam memilih jenis makanan sebaiknya Anda juga memperhatikan kandungan nutrisinya. Mineral merupakan salah satu kandungan nutrisi penting yang harus dipenuhi, salah satunya adalah zat besi.

Adapun zat besi itu sendiri berperan penting dalam membentuk sel darah merah yang diproduksi di sumsum tulang belakang. Selain itu, zat besi juga berfungsi untuk menghasilkan hemoglobin, di mana hemoglobin ini merupakan protein yang terdapat pada sel darah merah dan berperan dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Pada masa kehamilan, kekurangan zat besi merupakan salah satu kondisi kekurangan nutrisi sangat sering terjadi. Akibatnya, angka hemoglobin akan mengalami penurunan atau juga dikenal dengan istilah anemia. Pasalnya, kebutuhan zat besi pada ibu hamil umumnya akan meningkat hingga 2-3 kali lipat dari biasanya. Sebab, ibu hamil mengalami peningkatan volume darah hingga mencapai 35%. Dengan demikian, kebutuhan zat besi pun akan turut meningkat untuk mencukupi kebutuhan asupan mineral pada pertumbuhan janin, plasenta, dan ibu hamil itu sendiri.

Dampak Kekurangan Zat Besi

Dampak Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi akan memberikan dampak buruk bagi ibu hamil, mulai dari fungsi kekebalan tubuh yang menurun, meningkatnya risiko terjadinya infeksi, kualitas hidup yang berkurang, risiko gangguan mental dan emosi setelah melahirkan yang meningkat, hingga pendarahan ketika melahirkan serta pasca melahirkan.

Secara umum, ibu hamil yang kekurangan zat besi akan mengalami berbagai gejala seperti mudah lemas, letih, dan lesu seharian; wajah nampak pucat; gampang lelah ketika melakukan aktivitas; kepala merasa pusing; rambut kering, mudah patah, dan tipis serta rontok; hingga sesak napas dan detak jantung berdebar-debar.

Sementara itu, kekurangan zat besi pada bayi yang baru lahir dapat bertahan hingga usia 1 tahun serta memicu si kecil mengalami anemia. Adapun zat besi ini sendiri memiliki fungsi yang sangat penting bagi si kecil, khususnya dalam proses metabolisme dan fungsi saraf, sehingga kekuranagn zat besi pada bayi berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan, khususnya pada emosi, mental dan juga perilaku bayi.

Begitu besar dampak kekurangan zat besi bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Untuk itu alangkah baiknya jika kebutuhan zat besi ini dicukupi saat hamil sehingga kesehatan ibu dan janin lebih terjaga dengan baik.